Senin, 27 Mei 2013

anonim

aku adalah anonim, siapa aku? tak perlu kau tau.oh, kau remaja yang tengah berbahagia maukah kau dengarkan sedikit kisahku?

kisah yang tidakterlalu terkenal, tidak semua orang tau. bersediakah kau duduk di sampingku dan mendengarkan kisahku? oh, aku terharu dengan kesediaanmu. kemarilah, buatlah posisi dudukmu senyaman mungkin. sudah? nah, diam dan dengarkan.

aku sedikit bingung akan memulainya dari mana, oh oh, aku tau. kisah ini diawali dari seorang gadis,


sederhana, dan tidak terlalu disukai di lingkungannya -entah di rumah, di sekolah, ataupun dalam pergaulannya- kita sebut saja dia si menyebalkan. pasti kau berfikir anak ini terlalu menyebalkan. ya, memang anak ini begitu menyebalkan dan ironinya dia tidak menyadari seberapa menyebalkannya dia. sampai suatu ketika. .

dia hanya memiliki sedikit teman, yaa, sangat sedikit. salah seorang temannya itulah yang kemudian menjadi barometer tingkah lakunya. temannya, tanpa diminta menjadi orang yang dengan senang hati memberikan testimonialnya untuk tingkah laku si menyebalkan.

di kelasnya, ada sebuah tradisi dimana terjadi suatu perkumpulan -yang lebih banyak berisi hujatan- yang mengatasnamakan kebersamaan dan kebaikan untuk semua -yang berarti penderitaan salah seorang diantaranya-. di sinilah dia banyak di hujat, di tuntut untuk menjadi seperti yang teman-temannya inginkan -yang mengatasnamakan untuk kebaikannya- tanpa memikirkan perasaannya.

dari situ dia sadar, dia kemudian berusaha menjadi seperti yang temen-temannya inginkan. sampai dia melupakan siapa dia sebenarnya. dia berada di tengah kebimbangan. kehilangan jati diri atau tidak memilii banyak teman.

taukah kau nak, kesimpulan apa yang dia ambil? dia memutuskan untuk memiliki sedikit teman -yang benar benar mau berteman dengannya- daripada dia kehilangan jati dirinya.

nah, kau remaja yang tengah berbahagia. apa yang akan kau lakukan selanjutnya jika kau menjadi anak ini??

Tidak ada komentar:

Posting Komentar